KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | PT Pupuk Kujang Cikampek menandatangani kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) dengan PT Rekayasa Industri (Rekind) untuk memulai pembangunan pabrik pupuk NPK Nitrat pertama di Indonesia.
Langkah strategis ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada impor, di mana saat ini mayoritas pupuk NPK berbasis nitrat yang digunakan di Indonesia didatangkan dari luar negeri.
Direktur Pupuk Kujang, Budi Santoso Syarif, menyatakan bahwa pabrik ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong produktivitas pertanian dan ketahanan pangan. Dengan adanya pabrik NPK Nitrat Pupuk Kujang, pupuk ini akan lebih mudah didapat oleh petani Indonesia, yang selama ini mengimpor sekitar 500 ribu Ton NPK Nitrat per tahun.
“Petani Indonesia tak lagi sepenuhnya tergantung pada impor. Kita bisa buat sendiri, lebih mudah dijangkau petani,” ujar Budi.
Kontrak kerjasama ini ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Kujang, Budi Santoso Syarif, dan Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih, serta disaksikan oleh SVP Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia, Herdijanto Utomo.
Kapasitas produksi pabrik NPK Nitrat di Pupuk Kujang diproyeksikan mencapai 100.000 Ton per tahun. Proses pengerjaan akan memakan waktu 21 bulan dan direncanakan selesai pada Kuartal 3 tahun 2027, untuk kemudian berkontribusi menambah kapasitas produksi pupuk nasional.
Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih, meyakini bahwa pembangunan pabrik NPK Nitrat pertama di Indonesia ini merupakan tonggak sejarah industri pupuk nasional dan amanah kolaborasi di lingkungan Pupuk Indonesia Grup. Rekind dipilih sebagai bentuk sinergi antar BUMN.
Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Pupuk Indonesia, Jamsaton Nababan, melalui SVP Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia, Herdijanto Utomo, berharap pabrik ini dapat meningkatkan produksi pangan nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Pupuk Kujang sendiri telah melakukan riset NPK nitrat sejak awal tahun 2024, mulai dari ideasi, formulasi, hingga uji coba efikasi tanaman di fasilitas kebun riset Kujang Kampioen. Pupuk NPK Nitrat ini ramah lingkungan karena tidak melepaskan emisi gas rumah kaca saat diaplikasikan. Produk ini direncanakan akan diserap oleh sektor pertanian hortikultura, termasuk sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan.
Beberapa petani sudah mulai mencoba sampel NPK Nitrat. Di Brebes, misalnya, puluhan petani bawang merah yang mengikuti demplot mengaku mendapat tanaman yang lebih tahan terhadap kelembapan setelah aplikasi NPK Nitrat. (Red)





