BANDUNG | ONEDIGINEWS.COM – Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi (MBG) Provinsi Jawa Barat yang berlangsung di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung.
Kegiatan strategis ini dihadiri oleh Menteri Koordinator, Wakil Menteri Dalam Negeri, jajaran Badan Gizi Nasional (BGN) RI, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Gubernur Jawa Barat, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, serta para Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat.
Dalam arahannya, Menteri Koordinator menegaskan bahwa keberhasilan Program MBG membutuhkan sinergi kuat antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Ia menekankan pentingnya pengawasan berkala terhadap kualitas bahan pangan, khususnya sayuran dan ikan, agar asupan gizi yang diterima anak-anak benar-benar memenuhi standar kesehatan.
Selain itu, penguatan rantai pasok pangan melalui kolaborasi dengan KDKMP, SPPG, Bulog, serta mitra lainnya dinilai menjadi kunci keberlanjutan program. Menurutnya, Program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi anak, tetapi juga diharapkan mampu menggerakkan ekonomi rakyat dan memberikan dampak luas di sektor pendidikan, ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat.
Program MBG secara nasional menargetkan 82,9 juta penerima manfaat, dengan dukungan 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta alokasi APBN sebesar Rp171 triliun, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG.
Menko juga menyampaikan bahwa Program MBG merupakan bagian penting dalam upaya mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045. Ia turut mengapresiasi keberadaan 145 dapur SPPG tanggap darurat yang telah beroperasi membantu masyarakat terdampak bencana banjir di wilayah Sumatra.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat menekankan perlunya perubahan paradigma dalam pengawasan Program MBG, terutama pada pemeriksaan kualitas makanan yang benar-benar diterima siswa di sekolah. Ia menilai, pengawasan tidak cukup hanya pada proses produksi, tetapi juga pada hasil akhir yang dikonsumsi anak-anak.
Dengan APBD Jawa Barat yang mencapai sekitar Rp50 triliun, Gubernur berharap Program MBG mampu memberikan multiplier effect ekonomi yang kuat serta menggerakkan perputaran uang di tengah masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan sektor pangan lokal. (*)





