KARAWANG – Onediginews.com – Setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di longgarkan, wisata religi yang bertempat di Dusun Pulobata, Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang mulai dibuka. Meskipun belum sepenuhnya, aktivitas para peziarah kembali menggeliat.
“Sebenarnya kita belum bisa membuka aktivitas ziarah secara full, hanya siang hari saja. Karena belum ada instruksi dari pemerintah. Itupun harus dilengkapi dengan protokoler kesehatan,” ungkap Kasie Trantib Desa Pulokalapa, Dedi.
Setelah penerapan PSBB di Kabupaten Karawang diberlakukan, ia belum berani membuka pintu gerbang lokasi Makam Syekh Quro untuk para peziarah, kecuali setelah ada kelonggaran PSBB. “Untuk pelaksanaan tawasul malam kita belum izinkan, kalau malam tetap kita turup. Karena pernah sekali waktu ada yang maksa masuk untuk ziarah malam-malam, akhirnya dibubarkan sama aparat Kepolisian,” ungkapnya.
Menurutnya, secara pribadi ia mengaku sedih ketika makam yang biasa dipenuhi para peziarah ini tutup seketika. Karena sebelumnya, penutupan makam tidak pernah dilakukan. Hanya saja, demi menjaga keshetan bersama, instruksi pemerintah harus tetap dijalankan. “Sedih dong makam yang biasa diziarahi ditutup, secara tidak langsung menghalangi para peziarah. Tapi kan ini instruksi, saya hanya menjalankan tugas,” ujarnya.
Penutupan makam Syekh Qurotulain ini bukan tanpa ekses, banyak di kalangan masyarakat yang menyebut dan sesumbar kepada Trantib Desa Pulokalapa, namun tak digubris. Trantib lebih memilih ikuti instruksi pemerintah untuk menutupnya. “Diri pribadi saya tidak melarang para peziarah, justru malah senang ketika banyak peziarah. Artinya, mereka yang datang, memiliki niat napak tilas dan mengikuti akhlaknya Kanjeng Syekh dahulu,” ucapnya.
Ia berharap para peziarah bisa memahami hal ini. Menurutnya, setelah wabah virus corona selesai, silahkan bagi para peziarah melakukan aktivitasnya kembali, khususnya tawasul malam Sabtu. “Isi dengan doa dan niat yang sesuai aturan,” ujarnya. (red)