KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Proyek pembangunan jembatan di Dusun Bengle, Desa Pancakarya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjadi sorotan tajam publik setelah kondisinya ditemukan seperti terbengkalai dan mangkrak.
Proyek yang diduga kuat berasal dari program aspirasi dewan Provinsi ini menimbulkan kekecewaan dan tanda tanya besar di kalangan masyarakat.
Saat ini, proyek yang terletak di tengah sawah dan saluran air tersebut hanya menyisakan struktur beton setengah jadi, ditopang kerangka kayu dan bambu yang terpasang di atas air. Kondisi ini mengindikasikan penghentian pengerjaan tanpa kejelasan.
Kekesalan warga semakin memuncak lantaran tidak ditemukan adanya papan proyek di lokasi. Padahal, papan proyek adalah kunci transparansi yang wajib memuat nilai anggaran, sumber dana, dan detail pengerjaan.
“Ini proyek mangkrak aspirasi dewan Provinsi . Kemana ini mandor, pegawai? Duitnya habis? Proyek mangkrak aspirasi Provinsi ini tidak selesai sampai hari ini, tidak jelas,” ujar perekam video, Zaenal M Laiyan, yang juga seorang advokat, menyuarakan keresahan masyarakat.
Zaenal menambahkan bahwa tidak ada satu pun pekerja yang beraktivitas di lokasi saat pengecekan.
“Kami cek di lokasi jembatan, tidak ditemukan pekerja melakukan aktivitas. Apakah ini karena cuaca atau memang materialnya tidak ada. Kami menduga pekerjaan ini mangkrak yang belum diketahui apa sebabnya,” tegasnya.
Klaim mengenai status proyek ini pun menimbulkan kerancuan. Zaenal menemukan adanya kontradiksi di lapangan.

“Kami sebagai warga menilai kinerja dari pemerintahan desa dalam membangun beberapa proyek kurang transparan dan sangat tidak terbuka. Bahkan, menurut mandor, bahwa pengerjaan proyek ini merupakan swadaya masyarakat. Namun, pernyataan mandor ini berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan, di mana berdasarkan pekerja yang sempat ditanya, banyaknya pekerja berasal dari Kecamatan Cilamaya,” ungkap Zaenal.
Warga dan Zaenal menuntut kejelasan segera dari pihak terkait mengenai detail anggaran yang digunakan, status pengerjaan, dan siapa penanggung jawab yang harus bertanggung jawab atas mandeknya proyek vital di area pertanian tersebut.
Kurangnya transparansi, ditambah dengan mencuatnya kasus dugaan penyelewengan Dana Desa Pancakarya tahun 2022-2024 sebelumnya, dikhawatirkan merugikan masyarakat dan hanya menambah daftar panjang proyek yang mangkrak tanpa manfaat.
Masyarakat mendesak agar Kepala Desa memanggil penanggung jawab proyek dan segera memasang papan proyek sebagai bentuk akuntabilitas publik.
Reporter : Nina Melani Paradewi





