KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM – Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) bersama jajaran OADP di Ruang Rapat Cikampek, Selasa (9/12/2025), membahas rencana besar penataan kawasan Cikampek. Dalam pertemuan tersebut, Bupati didampingi Kepala PUPR, Kadishub, Kasatpol PP serta sejumlah pejabat terkait.
Bupati Aep menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mempercepat proyeksi penataan akses relokasi, terminal, dan keramaian masyarakat.
Perkemasan/redesign juga menjadi langkah strategis menjalin kerja sama dengan PT KAI dalam penataan kawasan selama ini menjadi salah satu pusat aktivitas masyarakat.
Tiga Lokasi Kerja Sama dengan PT KAI
Dalam kesempatan itu, Bupati melibatkan Badan/Pemda Karawang telah bekerja sama dengan PT KAI pada tiga titik, yakni Taman Jati (area di Karawang), Stasiun Dongkal, dan Kota Cikampek.
“Kerja sama ini untuk memastikan penataan berjalan lebih baik dan terarah,” ujarnya.
KRL Ditarget Beroperasi 2026-2007
Bupati Aep memastikan bahwa KRL akan mulai beroperasi di Karawang pada tahun 2026-2027. Karena itu, Pemkab Karawang tengah menyiapkan infrastruktur pendukung agar operasional KRL berjalan optimal.
“Tentu sebagai Bupati harus mempersiapkan semuanya, dengan sampai KRL sudah keuangan tapi sedikit akhirnya kelar,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa Cikampek sebagai salah satu ikon Karawang harus dikenali semua masyarakat agar akses masyarakat menjadi lebih baik.
Ditambah lagi, kehadiran KRL diyakini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi rakyat.
Pembahasan Underpass dan Infrastruktur Pendukung
Dalam Rakor tersebut, Bupati menerima sejumlah masukan, termasuk dari kepala desa terkait pembangunan underpass yang dinilai sangat penting bagi mobilitas warga.
“Underpass yang direncanakan cukup besar, berbeda dengan yang di Warungbambu dan anggaran juga cukup signifikan,” kata Bupati.
Pemkab Akan Ambil Alih Plaza Cikampek
Dalam membahas penataan kawasan, Bupati juga meninjau kondisi bawah flyover, Plaza Cikampek, dan peron Kedatangan Cikampek.
Ia mengungkapkan bahwa pengelola Plaza Cikampek memiliki tanggungan sebesar Rp7 miliar.
“Pemerintah daerah akan mengambil alih sepenuhnya dan mendata para pemilik toko. Kami akan lihat siapa yang masih mendiami atau siapa yang masih menunggak,” tegasnya.
Aep, selaku pengelola plaza, menyampaikan terperdulikannya atau kondisi plaza saat ini. Namun, ia mengajak para pengembang/pemerintah daerah yang berdampak menghidupkan kembali pasar tersebut.
“Ada sekitar 30% pemilik toko yang sudah memenuhi tanggung jawabnya, sisanya masih menunggak,” ujarnya.
Pemasukan/keuangan di Cikampek ini diharapkan menjadi aset/modal kebangkitan/kawasan yang selama ini menjadi simpul penting aktivitas ekonomi dan transportasi di Karawang.
Pemerintah daerah menegaskan bahwa semua langkah ini dilakukan demi kemaslahatan dan kenyamanan masyarakat.
