KARAWANG – Sejumlah pedagang bendera merah putih dan asesoris Agustusan mengeluhkan minimnya omzet penjualan di tengah pandemi Covid-19. Omzet penjualan bendera menurun drastis karena daya beli masyarakat berkurang dampak ekonomi yang ditimbulkan .
“Penjualan merosot drastis dampak pengaruh Covid-19, tahun kemarin masih bisa meraup untung dari hasil penjualan bendera dan lainnya,” kata Rijal, pedadang bendera di jalan Cilamaya, Senin (10/8).
Meski dalam suasana pandemi Covid-19, pedagang bendera Merah Putih asal Cirebon ini, akan tetap menjemput keberuntungan dengan tetap berjualan hingga 16 Agustus mendatang, setiap harinya mulai menggelar barang dagangannya dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB.
“Walaupun sepi tetap menggelar dagangan menjemput keberuntungan ,siapa tahu bisa membawa uang pulang kampung,”ungkapnya.
Diakui Rijal, penjualan benderanya mengalami penurunan yang drastis sejak pandemi Covid-19. Sehari hanya terjual 2 sampai 3 helai bendera. Keuntungan sedikit hanya cukup buat makan .
“Hari ini, dari pagi saya baru dapat penglaris 1 helai bendera. Itupun yang harga 20 ribu,” ungkapnya.
Rijal mengaku berjualan ke Karawang bersama teman-teman dari Cirebon yang tersebar di sejumlah titik , berjualan bermacam-macam ukuran bendera dengan harga yang terjangkau, untuk bendera ukuran sedang hanya seharga 20 ribu sampai 25 ribu,bendera ukuran besar 30 ribu dan umbul-umbul seharga 50 ribu.
“Saya bersama rekan-rekan dari Cirebon sudah biasa berjualan bendera di Karawang setiap tahunnya,” jelasnya.(nan/red)